Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) melaporkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 1,08 triliun, turun 38,9% secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan 2022 yang sebesar Rp 1,77 triliun.
Pada periode yang sama, pendapatan setelah distribusi bagi hasil BTPS naik 4,5% yoy menjadi Rp 5,25 triliun sepanjang 2023.
Akan tetapi beban pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) naik dari Rp 945,05 miliar pada 2022 menjadi Rp 1,89 triliun pada 2023 atau naik dua kali lipat. Beban operasional lainnya juga membengkak dari Rp 2,74 triliun menjadi Rp 3,88 triliun.
Meningkatnya beban pemulihan aset keuangan tercermin dalam pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing (NPF) naik dari 2,65% menjadi 2,94%. Sementara itu, cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif naik jadi 5,99% dari sebelumnya 3,96%.
Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan di tengah tantangan sepanjang 2023, perusahaan tetap konsisten melanjutkan berbagai program yang digulirkan untuk segmen ultra mikro.
Salah satu program unggulan yang dimiliki BTPS saat ini salah satunya adalah Bestee, yang ditujukan untuk membuat usaha nasabah lebih berkembang. Bestee melibatkan ribuan mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat inklusi dengan pendampingan dan berbagai pelatihan.
“Bank memberikan program pendampingan yang naik kelas melalui program Bestee yang melibatkan mahasiswa. Sejauh ini, sudah lebih dari 49 ribu ibu-ibu nasabah yang mendapatkan pendampingan dari 1.821 mahasiswa dalam memajukan usahanya di lebih dari 827 kecamatan di Indonesia,” ungkap Fachmy, dikutip Kamis (8/2/2024).
Selain itu, Bank juga memberikan berbagai program reward di mana salah satunya nasabah akan mendapatkan insentif jika rutin hadir di kumpulan atau Pertemuan Rutin Sentra (PRS).
Semua program tersebut merupakan upaya bank agar masyarakat inklusi bertahan dan tetap tumbuh di tengah kondisi yang masih menantang seperti sekarang. Adapun, berbagai program pemberdayaan BTPN Syariah ini telah berdampak langsung terhadap ibu-ibu nasabah.
Seiring dengan hal tersebut penyaluran pembiayaan BTPS senilai Rp11,38 triliun. Seiring dengan penyaluran pembiayaan ini, aset BTPN Syariah tercatat Rp21,43 triliun, naik 1,29% secara tahunan (yoy).
Artikel Selanjutnya
Live Now! Mencari Bank Syariah Terbaik Untuk Ekonomi RI
(mkh/mkh)