9 Fakta ‘Panas’ IHSG, Prabowo Effect sampai Lonjakan Saham Infra-Nikel

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan Kamis (21/3/2024) kemarin, ditopang oleh hasil rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan ditahannya suku bunga Bank Indonesia (BI) serta bank sentral Amerika Serikat (AS).

IHSG ditutup menguat 0,1% ke posisi 7.338,35. Sejatinya, IHSG sempat menguat lebih dari 0,5% pada sesi I kemarin. Namun setelah sesi II, penguatan IHSG cenderung terpangkas.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan kemarin mencapai sekitar Rp 10,7 triliun dengan melibatkan 16 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 306 saham menguat, 204 saham melemah, dan 254 saham cenderung stagnan.

Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 664,95 miliar di pasar reguler kemarin.

Secara sektoral, sektor bahan baku menjadi penopang terbesar IHSG pada akhir perdagangan kemarin, yakni mencapai 1,14%. Selain itu, sektor properti juga menopang indeks sebesar 1,11%.

Adapun berikut berita-berita terkait IHSG

1. Prabowo-Gibran Menang, IHSG Menguat, Tapi….

Kemarin, IHSG menguat setelah hasil rekapitulasi Pemilu oleh KPU diumumkan pada Rabu malam, sekitar pukul 21:00 WIB.

Berdasarkan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum 2024 tingkat nasional yang dilakukan KPU, Prabowo-Gibran meraih 96.216.691 (58,58%) suara. Disusul pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, dengan raihan 40.971.906 (24,95%) suara.

Terakhir, pasangan capres dan cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dengan perolehan 27.050.878 (16,47%) suara. Total suara sah yang masuk 164.227.475.

Prabowo-Gibran memenangkan di 36 provinsi. Sedangkan, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menang di 2 provinsi. Sementara itu, pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD tidak mampu unggul di provinsi mana pun.

Dari pemilihan legislatif, PDI-Perjuangan (PDIP) menang dengan perolehan suara 25.387.279 atau 16,73%. Di tempat kedua ditempati Partai Golkar dan kemudian disusul oleh Partai Gerindra.

Hasil rekapitulasi suara ini sudah komplit dari 38 provinsi di Indonesia. Dua provinsi terakhir yang dilakukan rekapitulasi suara adalah Papua dan Papua Pegunungan.

IHSG sempat menguat hingga 0,6% sepanjang sesi I kemarin. Namun di sesi II, penguatan IHSG cenderung terpangkas dan pada akhirnya hanya menguat cenderung tipis.

Hal ini karena euforia pasar merespons menangnya pasangan calon (paslon) nomor 2 Prabowo-Gibran tidak sebesar pada saat paslon 2 memenangkan versi quick count.

2. IHSG Setelah Pengumuman KPU, Mana yang Lebih Baik, Di Era Jokowi atau Prabowo?

Jika dibandingkan dengan pengumuman resmi hasilPilpresera Joko Widodo (Jokowi) yakni pada 2014 dan 2019,bagaimana respons IHSG?

Pada Pemilu 2014, hasil diumumkan KPU pada 22 Juli 2014, esok harinya yakni pada 23 Juli 2014, IHSG ditutup naik 0,19% ke 5.093,23.

Sementara itu, pada Pemilu 2019, IHSG juga ditutup menguat. KPUmengumumkan hasil Pemilu 2019 pada 30 Juli 2019, bertepatan pada hari Minggu, dan esok harinyaIHSG ditutup menguat 0,33% ke posisi 6.379,69.

Dengan ini, maka penutupan IHSG di era Jokowi masih lebih baik ketimbang era Prabowo yang hanya ditutup naik 0,1%.

3. Ini Saham Penopang IHSG

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi penopang terbesar IHSG yakni mencapai 14,5 indeks poin.

Selain GOTO, ada beberapa saham yang juga menjadi penopang atau movers IHSG kemarin, yakni saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Bank Jago Tbk (ARTO).

Berikut saham-saham yang menjadi movers IHSG kemarin.

4. Saham-saham Ini Diborong Asing Saat IHSG Menguat

Saat IHSG menguat, beberapa saham terpantau sedang diborong asing. Adapun saham perbankan raksasa kedua yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kembali menjadi saham yang paling banyak diborong asing kemarin yakni mencapai Rp 140 miliar. Saham BBRI sendiri kemarin ditutup stagnan di posisi Rp 6.100/unit.

Berikutnya ada saham PT Astra International Tbk (ASII) yang juga kembali diborong asing sebanyak Rp 131 miliar. Saham ASII kemarin ditutup melesat 1,42% menjadi Rp 5.350/unit.

Berikut saham-saham yang diborong asing kemarin.

5. Saham Perbankan Besar Sempat Menguat, Tapi…

Pada sesi I kemarin, enam saham perbankan besar terpantau berhasil menguat, dengan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sempat menjadi saham bank yang paling kencang penguatannya pada awal sesi I kemarin, yakni mencapai 2,93% ke Rp 1.405/unit.

Sedangkan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) berada di posisi kedua yang sempat melesat 1,5% menjadi Rp 2.700/unit pada awal sesi I kemarin.

Namun di akhir perdagangan kemarin, penguatan beberapa saham perbankan besar terpantau terpangkas dan bahkan ada yang berakhir stagnan.

Tetapi, untuk saham BBTN terpantau makin kencang penguatannya yakni ditutup melonjak 4,4% ke Rp 1.425/unit, sedangkan untuk BRIS penguatannya cenderung terpangkas menjadi menguat 0,75% ke Rp 2.680/unit.

Berikut pergerakan saham perbankan pada penutupan perdagangan kemarin.

6. Saham Nikel Bergairah, Karena Prabowo-Gibran Menang?

Terpantau delapan saham pertambangan nikel di Indonesia cerah bergairah pada penutupan perdagangan kemarin.

Tercatat enam saham berhasil melesat lebih dari 1%, bahkan ada yang terbang 11,04% dan dua sisanya menguat kurang dari 1%.

Saham PT Timah Tbk (TINS) menjadi yang paling kencang penguatannya kemarin, yakni mencapai 11,04% ke posisi Rp 855/saham. Padahal sehari sebelumnya, saham TINS ditutup ambruk 7,23% ke Rp 770/saham.

Berikut pergerakan saham nikel kemarin

Saham Nikel di Indonesia bergairah ditopang oleh menangnya pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo-Gibran.

Dengan menangnya Prabowo-Gibran, maka program yang sebelumnya digagas dan sudah dilaksanakan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi akan dilanjutkan oleh Prabowo-Gibran. Adapun salah satunya yakni hilirisasi pertambangan nikel.

7. Saham Properti Bergairah, Ada Apa?

Terpantau sembilan saham properti di Indonesia juga sumringah pada penutupan perdagangan kemarin.

Tercatat tujuh saham berhasil melesat lebih dari 1%, sedangkan dua lainnya menguat kurang dari 1%. Saham PT Intiland Development Tbk (DILD) menjadi yang paling kencang penguatannya kemarin, yakni mencapai 3,72% ke posisi Rp 195/saham.

Berikut pergerakan saham properti kemarin

Meski masih ada tekanan dari eksternal yakni berkaitan dengan tingkat suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) dan inflasi AS, tetapi sejatinya sektor properti Indonesia mendapatkan dorongan kedepannya.

Sentimen pendorong itu, antara lain, insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan hasil pemilu satu putaran yang dinilai mampu memberikan dampak positif terhadap percepatan pemulihan kondisi pasar properti Indonesia.

8. Saham BUMN Karya Sumringah, Gegara Prabowo-Gibran Menang?

Terpantau beberapa saham konstruksi BUMN Karya juga bergairah pada penutupan perdagangan kemarin. Tercatat lima saham bergairah, dengan rincian empat saham berhasil melesat lebih dari 1% dan satu saham menguat kurang dari 1%.

Adapun saham PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) menjadi yang paling kencang penguatannya kemarin, yakni melonjak 2% ke Rp 51/saham.

Berikut pergerakan saham BUMN Karya kemarin

Saham BUMN Karya di Indonesia bergairah ditopang oleh menangnya pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo-Gibran.

Dengan menangnya Prabowo-Gibran, maka program yang sebelumnya digagas dan sudah dilaksanakan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi akan dilanjutkan oleh Prabowo-Gibran.

Adapun salah satunya yakni pembangunan infrastruktur, sehingga hal ini dapat menjadi sentimen positif bagi saham-saham BUMN Karya.

9. Saham Farmasi Bergairah, Gegara Banyak yang Mau Akuisisi

Terpantau beberapa saham farmasi cerah pada penutupan perdagangan kemarin. Tercatat enam saham bergairah, dengan rincian tiga saham berhasil melesat lebih dari 1% dan tiga saham lainnya menguat kurang dari 1%.

Saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) menjadi yang paling kencang penguatannya kemarin, yakni melonjak 5,65% ke Rp 655/saham.

Berikut pergerakan saham Farmasi kemarin

Industri farmasi ramai melakukan ekspansi anorganik melalui aksi korporasi akuisisi. Targetnya tidak hanya perusahaan lokal, tetapi juga perusahaan luar negeri.

Paling dekat yang bakal melaksanakan akuisisi ada PT Diagnosa Laboratorium Utama Tbk(DGNS), sementara yang lain terpantau sudah merampungkan akuisisi, yakni PYFA dan PT Kalbe Farma Tbk(KLBF).

Untuk PYFA, diketahui sudah selesai melakukan akuisisi 100% perusahaan pengemasan obat global Probiotec Limited melalui anak usahanya di Australia, yakni yakni PYFA Australia Pty Ltd.

Perjanjian ditandai dengan penandatanganan Scheme Implementation Deed (SID) pada 21 Desember 2023 lalu. Anak usaha PYFA ini melakukan pengambilalihan atas seluruh saham Probiotec dengan harga senilai AUD3 atau sekitar Rp 31.505 per lembar.

Melalui keterbukaan informasi, akuisisi ini diharapkan dapat memperluas pangsa pasar grup Perseroan di pasar internasional. Selain itu, akuisisi ini juga memberi akses kepada teknologi serta riset dan pengembangan (R&D) yang lebih mumpuni.

“Akuisisi ini akan memberikan akses ke teknologi terdepan dan juga kesempatan untuk bermitra dengan pemain farmasi global yang nantinya akan menguntungkan industri farmasi di Indonesia,” ujar CEO Pyridam Farma Lee Yan Gwan dalam keterangannya, dikutip Jumat, (22/12/2023).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan:Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)[Gambas:Video CNBC] 

Updated: Maret 22, 2024 — 1:10 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *